Yordania – King Hussein Bin Talal Mosque

Masjid King Hussein Bin Talal merupakan masjid yang terbesar di Yordania, dibangun tahun 2005 pada saat pemerintahan Raja Abdullah II di Amman Barat, khususnya di Taman Umum Al Hussein yang berada dekat dengan pusat medis King Hussein.

Masjid ini dibangun pada ketinggian 1.013 Meter di atas permukaan laut dan dengan ketinggiannya tersebut, maka dapat dengan mudah melihat bagian besar di Amman. Bangunan ini memiliki empat Menara dan lantai yang terbuat dari marmer, serta merupakan bangunan persegi.

Tepat tahun 2012, Raja Abdullah II juga telah membuka museum Nabi, yang didalam museum tersebut menampung sejumlah peninggalan yang berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW. Bukan hanya itu bahkan Raja Jordan Abdullah II di tahun 2005 juga telah membangun sebuah masjid raya di wilayah Amman barat sebagai bentuk dari memorial terhadap ayahandanya Raja Hussein yang pernah memerintah Jordania pada tahun 1952-1999.

Masjid yang dibangun oleh King Hussein ini terletak di area King Hussein Park, masjid ini dapat menampung sebanyak 5.500 pengunjung atau jamaah yang hendak berkunjung dan melaksanakan shalat di masjid tersebut, di area masjid juga terdapat pemandangan daun-daun pepohonan yang berwarna kuning keemasan yang megesankan suasana Auntum negeri 4 musim.

Di area King Hussein Park juga terdapat spot Indonesia Garden dan terdapat Peace Garden yang di mana di dalamnya terdapat pepohonan zaitun yang diberi nama Soekarno, Mahatma Gandhi, serta beberapa tokoh lainnya yang memberikan pengaruh perdamaian bagi dunia lainnya. Banyak yang berpendapat bahwa pendirian masjid ini dijadikan alasan untuk menjadikan memorial dan diinspirasi oleh adanya masjid King Abdullah I (Raja Jordan Pertama) yang dibangun dipusat kota Amman oleh Raja Hussein untuk memorial sang ayahandanya.

Masjid ini juga memiliki empat Menara, serta dibangun dengan gaya arsitektur Islam yang lazim di Bilad Sham. Masjid ini memiliki area shalat utama yang ditandai dengan langit-langit berkubah dan ornamen gaya Ummayah yang diukir di batu Yordania. Pejabat istana juga mengatakan bahwa seorang kontraktor lokal lah yang mengerjakan proyek tersebut, sementara tim yang lain berasal dari Fakultas Seni Universitas Terapan Balqa menciptakan mihrab, masjid ini menggunakan titik fokus kearah Mekkah. Fasad mihrab menggunakan jenis kayu yang langka, dan digunakan untuk pertama kalinya dalam 300 tahun di dunia Islam. Sementara untuk area sembahyang terbuka seluas 2.000 meter persegi dengan langit-langit berkubah setinggi 10 meter dan dapat menampung jamaah sebanyak 2.500 jamaah yang berkunjung dan melaksanakan shalat di masjid tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *