Eropa Barat 2018 – Belgia & Perancis

15. BRUSSEL – BELGIA

Hari ke-10, dari hotel Corendon Village menuju Brussel Belgia, sampai di Brussel kita langsung menyinggahi Old Town, yaitu Grand Palace (Grotte Mark), lambang kota Brussel Manneken Pis, belanja coklat Belgia, kemudian melanjutkan perjalanan ke Paris dan menginap di Hotel Hotel Mercure Paris Velizy.

16. PARIS – Prancis

Hari ke-11, dari hotel Mercure kami langsung menyusuri Menara Eiffel, Gereja Notre Dame, Museum Louvre, Arc De Triomphe, Champ Elysees, Place De La Concorde, Invalides, belanja di Galleries Lafayette. Setelah itu kami balik ke hotel beristirahat karena besoknya sudah harus ke Airport terbang dari Paris –Doha- Jakarta.

Menara Eiffel merupakan sebuah menara besi yang dibangun di Champ de Mars di tepi Sungai Seine di Paris. Menara ini telah menjadi ikon global Perancis dan salah satu struktur terkenal di dunia. Dinamai sesuai nama perancangnya, Gustave Eiffel, Menara Eiffel adalah bangunan tertinggi di Paris dan salah satu struktur terkenal di dunia. Termasuk antena setinggi 24 m, struktur ini memiliki tinggi 325 m, struktur besi Menara Eiffel berbobot 7.300 ton sementara keseluruhan struktur termasuk komponen non-besi berbobot 10.000 ton. Tergantung temperatur, puncak menara dapat menjauhi matahari 18 cm karena pemuaian besi pada bagian yang menghadap matahari. Menara ini juga berayun 6–7 cm dalam suasana berangin, kepadatan besi 7.8 ton per meter kubik.

Perawatan menara terdiri dari pengadaan 50 hingga 60 ton cat setiap tujuh tahun untuk menjaganya dari karatan. Untuk menjaga penampilannya terhadap pengunjung di bawah, tiga warna berbeda digunakan pada menara ini, dengan warna gelap di bawah dan warna terang di atas. Warna cat diubah; menara ini dicat coklat-kelabu. Di tingkat pertama terdapat konsol interaktif yang memberitahukan warna pada pengecatan selanjutnya. Arsitek Menara Eiffel adalah Emile Nouguier, Maurice Koechlin dan Stephen Sauvestre.[9]

Menara Eiffel dalam pembangunan bulan Juli 1888. Struktur ini dibangun antara 1887 dan 1889 sebagai pintu masuk Exposition Universelle, Pameran Dunia yang merayakan seabad Revolusi Perancis. Eiffel sebenarnya berencana membangun menara di Barcelona, untuk Pameran Universal 1888, tapi para pihak yang bertanggung jawab di balai kota Barcelona menganggapnya aneh dan mahal, dan tidak cocok dengan kota itu. Setelah penolakan Rencana Barcelona, Eiffel mengirim drafnya kepada pihak yang bertanggung jawab untuk Pameran Universal di Paris, dimana ia membangun menaranya setahun kemudian, yaitu 1889. Menara ini diresmikan tanggal 31 Maret 1889, dan dibuka tanggal 6 Mei.

Eiffel memiliki izin berdiri menara selama 20 tahun, yang berarti harus dibongkar tahun 1909, ketika kepemilikannya diserahkan kepada Kota Paris. Kota telah berencana meruntuhkannya tapi setelah menara ini terbukti mendatangkan untung dari segi komunikasi, menara ini dibiarkan berdiri setelah izin tersebut kedaluwarsa.

Notre Dame de Paris (bahasa Perancis untuk “Bunda Kita di Paris”, artinya gereja di Paris yang dipersembahkan pada Bunda Maria), biasanya disebut sebagai Notre Dame, adalah katedral berasitektur gothic di sebelah timur Île de la Cité di Paris, Perancis, dengan pintu masuk utama di barat. Selain tujuan wisata, gereja ini juga masih digunakan untuk tempat misa dan Uskup Agung Paris. Notre Dame de Paris dianggap sebagai salah satu contoh terbaik dari arsitektur gothic Perancis.

Louvre pada awalnya dirancang oleh seorang pria Perancis bernama Philip Augustus II pada abad ke-12. Pada awalnya, Louvre dibuat sebagai benteng pertahanan. Benteng ini lantas diperluas sedikit demi sedikit hingga menjadi istana tempat bersemayam raja-raja Perancis. Pada tahun 1682, Louis XIV memutuskan pindah ke Istana Versailles sebagai tempat kediamannya sehingga Louvre berubah fungsi menjadi tempat penyimpanan berbagai koleksi kerajaan. Selama Revolusi Prancis, Louvre diubah menjadi museum untuk menyimpan berbagai benda berharga.

Museum Louvre

Saat ini, terdapat hampir 35.000 objek dari tahun 6000 SM hingga abad ke-19 dipamerkan di area seluas 60.600 meter persegi. Sejak tahun 2008, koleksi museum dibagi menjadi delapan kelompok besar: Egyptian Antiquities; Near Eastern Antiquities; Greek, Etruscan, and Roman Antiquities; Islamic Art; Sculpture; Decorative Arts; Paintings; Prints and Drawings. Saat ini, Louvre menjadi salah satu museum terbesar dan paling banyak dikunjungi di dunia. Monalisa, salah satu lukisan paling terkenal karya Leonardo Da Vinci disimpan di dalam museum ini.

Arc de Triomphe (Gapura Kemenangan) adalah monumen berbentuk Pelengkung kemenangan di Paris yang berdiri di tengah area Place de l’Étoile, di ujung barat wilayah Champs-Élysées. Bangunan ini dibangun atas perintah Napoleon Bonaparte dengan tujuan untuk menghormati jasa tentara kebesarannya. Arc de Triomphe merupakan salah satu monumen paling terkenal di kota Paris yang menjadi latar belakang ansambel perkotaan di Paris. Terletak di bukit Chaillot yang tepat berada di tengah konfigurasi persimpangan jalan raya berbentuk bintang lima.

Pembangunan monumen ini telah direncanakan sejak 1806 oleh Napoleon setelah kemenangannya di Pertempuran Austerlitz. Proses penyelesaian konstruksi fondasi dasar monumen ini memakan waktu selama 2 tahun pengerjaan, dan ketika Napoleon memasuki kota Paris dari barat bersama Archduchess Marie-Louise dari Austria pada tahun 1810, ia sudah bisa melihat monumen ini terbentuk dr kontruksi kayunya.

Arsitek dari monumen ini, Jean Chalgrin meninggal pada tahun 1811. Pengerjaan pembangunan monumen ini dilanjutkan oleh Jean-Nicolas Huyot. Selama masa restorasi Bourbon di Perancis, pembangunan monumen ini sempat dihentikan dan tidak dilanjutkan sama sekali sampai masa pemerintahan Raja Louis-Philippe pada tahun 1833-36.

Jenazah Napoleon pernah dibawa melewati monumen ini pada 15 Desember 1840 di dalam perjalanan menuju dimakamkan di Invalides. Sebuah Makam Prajurit Tak Dikenal dipasang di bawah Arc de Triomphe di Paris untuk mengenang para korban Perang Dunia I pada 28 Januari 1921.

Champs Elysees

Champs-Élysées secara harfiah bermakna “Lapangan Elysium” adalah sebuah avenue luas di ibu kota Perancis, Paris. Dengan bioskop, kafe, dan toko-toko khususnya (specialty shop) yang mewah, Champs-Élysées merupakan salah satu jalan yang paling terkenal di dunia, dan dengan penyewaan sebesar $1.25 juta per tahun untuk lapangan pertokoan seluas 100 m², jalan ini menjadi strip real estat termahal kedua di dunia (pertama di Eropa) setelah Fifth Avenue di New York City. Namanya merujuk kepada Lapangan Elysium, kerajaan kematian dalam mitologi Yunani.

Champs-Élysées dikenal sebagai La plus belle avenue du monde (“Jalan terindah di dunia”). Masuknya jaringan toko dunia dalam beberapa tahun ini telah mengubah karakter asli avenue tersebut, dan langkah pertama untuk mengurangi perubahan ini, pemerintah Kota Paris memutuskan pada tahun 2007 untuk melarang jaringan toko pakaian Swedia, H&M membuka cabangnya di avenue ini. Jalan ini juga sangat populer dengan orang-orang kaya dan terkenal.

Jalan ini memiliki panjang 2 kilometer (1.25 mil) melalui arrondissement ke-8 di barat laut Paris, dari Place de la Concorde di timur, dengan obelisknya, hingga Place Charles de Gaulle (sebelumnya bernama Place de l’Étoile) di barat, tempat berdirinya Arc de Triomphe. Champs-Élysées membentuk bagian dari Axe historique. Salah satu tujuan utama turis di Paris, bagian terbawah dari Champs-Élysées dibatasi oleh sebuah taman (Marigny Square) dan bangunan seperti Théâtre Marigny dan Grand Palais (mencakup Palais de la Découverte). Istana Elysée terletak agak ke utara, tidak di avenue tersebut. Jauh ke barat, avenue ini diduduki oleh bioskop, teater, kafe dan restoran (seringnya Fouquet’s), dan toko-toko mewah.

Place de la Concorde

Place de la Concorde didesain oleh Ange-Jacques Gabriel pada tahun 1755 sebagai alun-alun berbentuk oktagon yang dikelilingi oleh parit antara Champs-Élysées di barat dan Tuileries Gardens di timur. Dipenuhi dengan patung dan air mancur, tempat ini akhirnya dinamai “Place Louis XV” untuk menghormati raja baru. Alun-alun ini kemudian ditambahkan sebuah patung penunggang kuda raja, yang telah direncanakan sejak 1748, patung ini awalnya dipahat oleh Edmé Bouchardon, dan diselesaikan oleh Jean-Baptiste Pigalle setelah kematian Edmé.

Air mancur di Place de la Concorde. Belakang: Hôtel de Crillon, di kiri: Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Di utara, dibangun dua gedung dari batu yang indah. Dipisahkan dengan Rue Royale, bangunan ini adalah contoh terbaik untuk arsitektur saat itu. Awalnya digunakan sebagai kantor pemerintahan, sedangkan bangunan di timur adalah Menteri Angkatan Laut Perancis. Tak lama setelah dibangun, bangunan yang berada di barat diubah menjadi Hôtel de Crillon yang mewah (masih beroperasi sampai sekarang) di mana Marie Antoinette menghabiskan waktu luangnya dengan bersantai dan belajar memainkan piano. Presiden Soekarno pernah menginap di Hôtel ini dan ketika membuka jendela kamar langsung melihat monumen tinggi ramping (Obelisk), monumen ini lah yang menginspirasi Presiden Soekarno untuk membuat Monas di lapangan IKADA.

Pada saat Revolusi Perancis, patung Raja Louis dihancurkan dan dinamai “Place de la Révolution”. Dan dikenal karena masa lalunya yang suram dan mengerikan, ketika “Place de Grève” adalah tempat dimana Bourgeoisie dihibur dengan menyaksikan kriminalis yang dihukum dengan dipotong hidup-hidup, kemudian pemerintah revolusioner meletakkan sebuah guillotine di sana. Salah satu orang yang dieksekusi di Place de la Révolution adalah Raja Louis XVI, pada 21 Januari, 1793. Banyak orang penting yang dipenggal, kadang di depan penonton yang bersorak, di mana Ratu Marie Antoinette, Ratu Élisabeth, Charlotte Corday, Madame du Barry, Georges Danton, Camille Desmoulins, Antoine Lavoisier, Maximilien Robespierre dan Louis de Saint-Just.

Guillotine ini sangat sering dipakai pada saat “Pemerintahan Teror”, pada musim panas pada tahun 1794, ketika 1,300 orang dipenggal. Setahun kemudian, ketika revolusi sudah menunjukan kualitasnya, guillotine ini telah dihilangkan dari alun-alun dan telah berubah nama dengan tanda rekonsiliasi nasional.

Invalides

Invalides adalah tempat kediaman nasional bagi penyandang cacat, atau sering disebut sebagai Les Invalides, adalah sebuah kompleks bangunan di Paris, Perancis, yang pendiriannya diperintahkan oleh Louis XIV pada tanggal 24 Februari 1670 bagi veteran penyandang cacat. Saat ini, kompleks bangunan tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi penyandang cacat, tetapi juga menjadi lokasi sejumlah museum dan pemakaman militer, termasuk tempat peristirahatan terakhir Napoleon Bonaparte.

Hari ini terakhir berwisata, kami kembali ke hotel Mercure Paris untuk istirahat karena besok nya udah hari ke-12 pukul 10 pagi sudah harus berangkat ke airport untuk pengurusan tax refund dan imigrasi, pesawat berangkat pukul 16:00 sore dari Charles de Gaulle Airport Paris ke Jakarta dengan transit di DOHA.

oo TAMAT oo

Eropa Barat 2018 – Jerman

9. TITISSE – JERMAN

Kita tinggalkan Rheinfall, perjalanan dilanjutkan menuju Titisse Jerman. TITISEE adalah nama danau yang berlokasi di Jerman selatan. Danau seluas 1,3 kilometer persegi dan dikelilingi hutan Black Forest ini menjadi lokasi wisata alam yang menyehatkan. Di kawasan Titisee, turis dapat menikmati kue ”black forest” dengan resep orisinal dan meneguk bir Jerman. Nama Titisee diambil dari nama Kaisar Romawi, Titus. Hingga kini, Titisee menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan dari berbagai negara. Danau ini terbentuk setelah gletser yang terbentuk pada zaman es sejak 10.000 tahun lalu meleleh. Gletser yang merupakan endapan salju yang membatu terbentuk ketika suhu di Bumi menurun dalam jangka waktu yang lama, yang menyebabkan es meluas di kutub dan gunung. Dari danau itu, mengalir Sungai Gutach yang membelah kota Titisee-Neustadt.

Danau Titisee berada di ketinggian 858 meter di atas permukaan laut dan memiliki kedalaman sekitar 40 meter. Danau ini berada di antara lereng hutan Black Forest Feldberg dan Hochfirst. Selama ratusan tahun, keindahan kawasan ini masih terpendam. Sejak tahun 1929, mulai banyak orang yang bermukim di daerah yang disebut ”Viertaler” yang berarti empat lembah itu. Stasiun kereta api di Titisee dibangun sejak akhir abad ke-19. Danau Titisee populer menjadi lokasi wisata sejak awal abad ke-20. Di sekitar danau itu dibangun resor-resor tempat beristirahat. Banyak hotel dan penginapan bermunculan. Danau ini menjadi lokasi sempurna bagi mereka yang suka berenang, berlayar, dan berselancar angin pada musim panas. Turis bisa naik kapal atau sampan untuk mengelilingi danau. Bukan hanya olahraga tirta yang menarik di danau ini, melainkan kawasan hutan Black Forest yang ada di sekelilingnya juga menjadi daya tarik.

Titisee adalah jantung Taman Alam Black Forest Selatan (Southern Black Forest Natural Park) yang juga menawarkan atraksi olahraga, mulai dari hiking sampai sepeda gunung. Di sekitar danau terdapat kota kecil Triberg yang jumlah penduduknya tak lebih dari 7.000 orang. Di sini bertaburan kafe dan restoran. Salah satu kafe menyajikan kue black forest yang orisinal. Resep kue black forest yang diolah Josef Keller pada tahun 1915 itu konon merupakan resep pertama dan asli. Di sini pula terdapat German Clock Museum yang berusia lebih dari 350 tahun. Tradisi membuat cuckoo clock masih tetap hidup di Triberg. Hingga kini, Triberg masih disebut sebagai ”ibu kota cuckoo clock dunia”.

Setelah selesai di Titisse, perjalanan dilanjutkan menuju Frankfrut dan bermalam di Hotel NH Frankfrut Morfelden.

Continue reading “Eropa Barat 2018 – Jerman”