Jenazah raja Firaun yang diceritakan di dalam Al-Quran Museum Mummi (Royal Mummy Room)
Bagian paling berharga dan presitisius di museum nasional Mesir ini adalah museum yang menyimpan mumi raja-raja Mesir. Museum ini dijaga ketat oleh aparat keamanan yang bersenjata lengkap. Pengamanannya pun berlapis=lapis, salah satunya melalui metal detector. Tiket masuknya pun lumayan mahal yaitu LE 100 (100 pon Mesir).
Museum mummi (Royal Mummy Room) yang memajang 11 mummi kerajaan pada masa Pharaoh (Firaun). Para sejarawan kesulitan menentukan masa kekuasaan para Firaun tersebut. Tapi mereka memperkirakan Sneferu berkuasa sekitar tahun 2620 SM dan Akhenaten berkuasa tahun 1350 SM. Mummi Firaun yang berkuasa pada zaman Nabi Musa AS juga dipajang di sana. Mummi Firaun itulah obyek paling menarik bagiku. Tidak pernah terbayangkan Mummi Firaun ada di depan mataku. Penguasa yang ingin dipertuhan ini terbujur kaku dalam bentuk mummi yang berwarna kehitaman. Dalam Al Quran diceritakan Nabi Musa AS atas pertolongan Allah membelah laut Merah dengan tongkatnya sehingga bisa menyebrang bersama ummatnya. Firaun dan para pengikutnya mengejar melalui jalan itu, tapi laut Merah menutup dan binasalah mereka . namun Allah SWT menghendaki agar jasad Firaun diselamatkan agar manusia dapat melihatnya sebagai tanda kekuasaanNya. Jasad itu terbujur kaku di depanku dalam bentuk mummi.
This is the body of Fir’awn (Rameses II), believed to be the Pharaoh in the time of Prophet Musa [Moses]. His mummy is preserved and is currently on display in the Royal Mummies Chamber in The Grand Egyptian Museum, Cairo.
Rekonstruksi wajah Firaun Ramses II.