9. Takayama Old Town
Dari Matsumoto, kami bertolak menuju Takayama Old Town atau Sanmachi Suji yang terkenal dengan nuansa budayanya yang kental. Takayama dikenal sebagai rumah bagi salah satu kota bersejarah terbaik yang ada di Jepang, mereka mempertahankan sentuhan tradisional khas kota tua yang terawat dan indah, yang terletak di Pegunungan Hida Prefektur Gifu, sejak Periode Edo (1603–1868). Lokasi pegunungan Takayama yang terpencil telah membantu mempertahankan pesona dan suasana tradisionalnya yang luar biasa, dan kini menjadikannya sebagai permata tersembunyi.
Takayama merupakan rumah bagi kuil bersejarah yang mengesankan, yang dapat dinikmati hanya dengan berjalan-jalan di sekitar area kota tua. Area Kuil Higashiyama dibuka ketika peguasa feodal Takayama, Kanamori Nagachika, membangun sejumlah besar kuil di daerah perbukitan yang letaknya sedikit lebih tinggi di atas kota. Keindahan daerah ini meningkat ketika musim dingin tiba, di mana rumah-rumah pedagang Sanmachi yang terletak di distrik tua tertutup salju yang turun dengan sangat lembut. Air dari salju yang meleleh juga mengalir di bawah atap dan jendela-jendela kisi-kisi rumah-rumah tua, sementara suhu yang hangat memancar dari api dari dalam rumah.
Kota tua Takayama, yang disebut Sanmachi, adalah salah satu tempat wisata yang tak boleh dilewatkan ketika datang ke Gifu. Wisatawan dapat berjalan-jalan sembari menikmati arsitektur tua dari Periode Edo. Ada pula toko kerajinan yang menjual kerajinan tradisional karya masyarakat lokal, restoran yang menyajikan makanan khas setempat dan pabrik sake yang menawarkan sake terbaik di Takayama.
Sebagai kota kecil yang yang dikelilingi oleh alam yang indah, dari gunung dan sungai hingga hutan dan sungai, Takayama adalah tempat yang sempurna untuk menikmati pemandangan Jepang yang indah dan bersantai dengan damai dan tenang. Terlebih jika ditambah dengan menikmati hidangan daging sapi Hida dan sushi berkualitas baik, dapat menambah kesan liburan yang menyenangkan.
Salah satu hal terbaik ketika mengunjungi kota ini adalah dengan melakukan perjalanan kereta api yang menakjubkan dengan menggunakan Hida Wide View Express. Kereta tersebut mengelilingi tempat-tempat yang indah dan juga pegunungan di Prefektur Gifu. Perjalanan ini sama menakjubkannya di musim dingin, dengan pemandangan luar biasa putih dan pegunungan berselimut salju yang sangat indah.
10. Shirakawago dan Gassho-Zukuri
Perjalanan dilanjutkan menuju Gassho Village di kota Shirakawago yang terdaftar sebagai budaya warisan UNESCO. Desa bersejarah yang memiliki banyak rumah Gassho-zukuri, yaitu rumah bergaya arsitektur rumah Jepang, di mana rumah dibangun dengan bentuk yang menyerupai tangan yang sedang berdoa dan menggunakan atap jerami yang dibangun meruncing. Gassho-zukuri adalah warisan budaya yang sangat berharga yang hanya bisa dilihat di Shirakawago dan Distrik Gokayama.
Pada tahun 1995, UNESCO menetapkan rumah gassho-zukuri di Shirakawa-go dan Gokayama sebagai bagian dari Situs Kebudayaan Dunia. Shirakawa-go memiliki jumlah rumah bergaya gassho-zukuri terbanyak dibanding dengan dua desa bersejarah lainnya. Hingga saat ini, rumah-rumah gassho-zukuri ini masih digunakan sebagai tempat tinggal. Kuil Buddha, gubuk, itakura (gudang), Kuil Shinto, dan saluran air, adalah beberapa objek lain yang wajib dijaga dan dipertahankan. Melihat rumah-rumah yang berdampingan dengan alam seperti melihat pemandangan daerah yang belum terjamah.
Di desa ini, ada beberapa bangunan yang dibuka untuk umum, seperti Bekas Museum Keluarga Toyama dan Museum Myozenji. Di desa ini, pengunjung bisa mengenal dan mempelajari sejarah dan kebudayaan Shirakawa-go sambil melihat-lihat bagian rumah gassho-zukuri. Bangunan bergaya gassho-zukuri menggunakan atap dari jerami yang sangat mudah terbakar. Pengunjung diharapkan untuk tidak merokok di area desa dan jangan membuang sisa rokok ke sembarang tempat. Selain itu, pengunjung diharapkan untuk tidak keluar masuk ke rumah-rumah yang ada di desa ini tanpa izin, karena sebagian bangunan masih berpenghuni. Harap berhati-hati saat berkeliling desa, karena tidak ada pagar yang membatasi desa.
Setiap pertengahan Januari hingga pertengahan Februari, setiap hari Sabtu dan Minggu, rumah-rumah gassho-zukuri di Shirakawa-go akan diterangi dengan lampu-lampu yang dipasang dibubungan rumah. Hal yang sama dilakukan di rumah-rumah yang berada di sekitar Wada, Kuil Myozenji, daerah sebelah barat dan Kan-machi, serta area Shitagoso. Penerangan ini hanya dilakukan pada waktu tertentu dan pengunjung diharapkan untuk datang lebih awal untuk menghindari kemacetan. Selain itu, Hida adalah distrik terdingin di Jepang, sehingga pengunjung diharapkan untuk menggunakan pakaian yang sesuai. Pengunjung juga diharapkan untuk menyediakan payung dan senter untuk berjaga-jaga. Jika Anda berkunjung dengan menggunakan kendaraan pribadi, pastikan ban kendaraan Anda sudah sesuai untuk perjalanan di musim dingin.
Ada hal unik yang kami temukan di desa ini, tradisi UKAI, yaitu tradisi menangkap ikan dengan bantuan burung Kormoran sejenis burung laut. Burung-burung itu akan dilepas ke tengah laut atau tepi sungai untuk menangkap ikan. Burung laut itu akan menyelam tepat di bawah air dan mendorong sayap mereka dan menangkap ikan dengan paruh mereka.
Dalam tradisi kuno Jepang, nelayan telah belajar bagaimana melatih burung laut untuk membantu mereka menangkap ikan di sungai. Tradisi ini masih dipraktekkan di beberapa tempat di Jepang, khususnya di Sungai Nagara di Prefektur Gifu, di mana seni kuno memiliki sejarah lebih dari 1.300 tahun. Dengan menaiki perahu kayu panjang, para nelayan akan memancing di bawah kegelapan. Untuk mencegah kormoran menelan ikan tangkapan mereka, nelayan akan mengikat pangkal tenggorokan mereka dengan senar, yang memungkinkan burung hanya menelan ikan kecil saja. Seekor burung dapat menyimpan sampai enam ikan di tenggorokannya dalam satu waktu.
Teknik memancing ini tidak semudah yang dibayangkan. Nelayan membutuhkan keterampilan khusus yang umumnya diwariskan dari bapak ke anaknya. Meski teknik memancing ini sudah tergerus zaman, para nelayan di kota Gifu masih melakukannya hingga sekarang dan itu menjadi salah satu atraksi yang berhasil menarik wisatawan dari seluruh dunia.
Bersambung…..