Tour ke Eropa Barat bersama group Bayu Buana Travel berlangsung 13 hari, 3 hari perjalanan udara dan 10 hari perjalanan darat dengan bus yang nyaman. Hari ke-1, perjalanan dimulai tanggal 19 April 2018 sore hari dari Bandara Soetta terbang ke Roma dengan durasi waktu terbang sekitar 15 jam plus 2 jam transit di Doha. Hari ke-2, pukul 7 pagi waktu setempat kita mendarat di Bandara Internasional Leonardo da Vinci, di Fiumicino Roma. Sejak itu kita mulai mengarungi jalan darat menyinggahi 8 negara, Itali, Vatikan, Austria, Swiss, Jerman, Belanda, Belgia dan Prancis yang total jarak tempuhnya sekitar 2500 KM. Berikut adalah spot tempat-tempat menarik yang kita singgahi.
1. Vatikan
Vatikan adalah sebuah negara yang berada di dalam kota Roma, Italia. Mungkin lebih tepatnya sebuah negara dalam negara. Negara ini menjadi negara paling kecil di dunia, dengan luas wilayah hanya 0,44 km² dan penduduk hanya sekitar 1000 orang. Negara yang merdeka dan berdaulat seperti layaknya negara-negara lainnya dan tergabung dalam anggota PBB. Vatikan dikepalai oleh pucuk kekuasaan negara tertinggi yang disebut Paus.
Ada beberapa spot menarik seperti The Vatican Museum, Sistine Chapel, St. Peter’s Dome, The Vatican Garden, St. Peter’s Basilica, dan St. Peter’s Square. Di Vatican kita tidak melulu hanya melihat artefak sejarah agama Katholik saja, tetapi juga ditemukan banyak koleksi karya-karya seni dari seniman besar dunia seperti; Michelangelo, Raphael, Da Vinci, Caravaggio, dan lainnya. Sejak tahun 1984 Vatican ditetapkan menjadi salah satu UNESCO World Heritage Sites.
St. Peter’s Square, disebut juga dengan Piazza San Pietro atau Forum Sancti Petri, yang berupa lapangan luas di depan St. Peter’s Basilica, dimana biasanya para penganut agama Katholik berkumpul untuk mendengarkan Paus berkhotbah pada hari-hari tertentu. Di tengah-tengah piazza ini berdiri The Obelisk, semacam tugu/batu tinggi yang dibawa dari Mesir puluhan ribu tahun yang lalu. The Obelisk ini ‘diapit’ oleh 2 buah air mancur. Piazza ini merupakan salah satu karya seni besar yang dirancang oleh seniman/arsitek dunia Gian Lorenzo Bernini, sedangkan air mancur dirancang berdua dengan Carlo Moderno.
Kubah/dome dari basilica ini dirancang oleh pembuat patung besar dunia, yaitu Michelangelo. Untuk masuk ke Basilica ini, kita harus melewati security check berupa pintu metal detector. Basilica ini sungguh besar dan luas dan terdiri dari banyak chapel. Di tengahnya terdapat sebuah mimbar besar dengan tinggi menjulang persis di bawah kubah. Kita bisa naik ke atas kubah (St. Peter’s Dome) dengan membayar sekitar €5 – €7 untuk melihat bagian dalam basilica dan pemandangan St. Peter’s Square dari atas. Di dalam basilica ini juga terdapat makam-makam Paus, bahkan beberapa ada di bawah altar pada chapel-chapel di dalam basilica yang diletakkan di dalam semacam peti kaca yang didalamnya adalah jasad yang telah diawetkan.
2. Roma
Colosseum adalah peninggalan bersejarah berupa arena gladiator, menjadi salah satu karya terbesar dari arsitektur Kerajaan Romawi. Colosseum dibangun pada pemerintahan Vespasian tahun 72 M dan dilanjutkan oleh anaknya Titus pada tahun 80 M. Tempat pertunjukan yang besar berbentuk elips disebut amfiteater atau dengan nama aslinya Flavian Amphitheatre. Colosseum dapat menampung 50.000 orang penonton untuk menyaksikan 3 pertunjukan spektakuler, yaitu pertarungan antara binatang (venetaiones), pertarungan antara tahanan dan binatang, semacam bentuk eksekusi tahanan (noxii), dan pertarungan antara gladiator (munera). Selama ratusan tahun diperkirakan ribuan orang maupun binatang mati di pertunjukkan Colosseum.
Colosseum berukuran cukup besar, tinggi 48 m, panjang 188 m, lebar 156 m dan luas seluruh bangunan sekitar 2.5 ha membuat Colosseum terlihat begitu besar dan megah. Arenanya terbuat dari kayu berukuran 86 m x 54 m, dan tertutup oleh pasir. Bentuk elips atau bulat dari Colosseum gunanya untuk mencegah para pemain kabur ke arah sudut dan mencegah para penonton untuk berada lebih dekat dengan pertunjukan.
Colosseum dikatakan sebagai stadium yang hebat dan spektakuler dikarenakan bentuk dan strukturnya. Tempat duduk di Colosseum dibagi menjadi tingkatan-tingkatan yang berbeda berdasarkan status sosial dalam masyarakat Romawi. Podium utama yang terletak di bagian utara dan selatan untuk Kaisar dan keluarganya, pada tempat ini memberikan pemandangan yang terbaik dilihat dari arena, terdapat tempat istirahatnya, tempat penyimpanan harta juga berada di tingkat ini. Kemudian pada tingkat yang sama dengan platform yang lebih luas merupakan podium khusus untuk para senator Roman, yang boleh membawa kursi sendiri. Nama beberapa senator masih dapat dilihat dari ukiran pada batu yang menjadi tempat duduknya. Pada tingkat berikutnya disebut maenianum primum, yang dikhususkan untuk para bangsawan Roman. Selanjutnya pada tingkat ketiga adalah maenianum secundum yang dibagi-bagi lagi menjadi tiga bagian. Bagian paling bawah (immum) digunakan untuk para orang kaya, di bagian atasnya lagi (summum), digunakan untuk rakyat jelata. Dan yang terakhir, di bagian kayu (maenianum secundum in legneis) adalah tempat yang strukturnya dari kayu di paling atas bangunan. Tempat itu merupakan tempat untuk berdiri saja yang digunakan untuk para wanita rendahan.
Setelah 2 tahun Colosseum digunakan sebagai tempat pertunjukan, Anak termuda Vespasian yang bernama Domitian memerintahkan untuk mengkonstruksikan area bawah tanah (hypogeum), dua tingkat jalur bawah tanah yang saling berhubungan berupa terowongan dan kurungan dimana para gladiator dan binatang ditempatkan sebelum pertarungannya dimulai. Disana juga disediakan jebakan-jebakan berupa pintu jebakan yang digunakan untuk mencegah masuknya hewan-hewan buas yang tidak direncanakan ke arena dan untuk menjaga tempat penyimpanan senjata di dalam Colosseum tersebut.
Colosseum masih digunakan sampai tahun 2017, meskipun telah rusak karena kebakaran disambar petir. Colosseum telah diperbaiki pada tahun 238 dan permainan gladiator berlanjut sampai umat kristen secara berangsur-angsur menghentikan permainan tersebut karena terlalu banyak memakan korban jiwa.
Bangunan tersebut digunakan untuk menyimpan berbagai macam jenis binatang sampai pada tahun ke 524. Dua gempa bumi pada tahun 442 dan 508 menyebabkan kerusakan yang parah pada bangunan tersebut. Pada Abad pertengahan, Colosseum rusak sangat parah akibat gempa bumi lagi yakni pada tahun 847 dan 1349 dan dijadikan sebagai benteng dan sebuah gereja juga didirikan disana.
Perjalanan dilanjutkan ke Trevi Fountain, sebuah air mancur di distrik Trevi, Roma, Italia, yang dirancang oleh arsitek Italia Nicola Salvi dan diselesaikan oleh Pietro Bracci. Memiliki tinggi 263 meter dan lebar 4.915 meter, tempat tersebut merupakan air mancur Baroque tertinggi di kota tersebut dan salah satu air mancur terkenal di dunia. Air mancur tersebut muncul dalam beberapa film terkenal, termasuk La Dolce Vita karya Federico Fellini.
Menjelang pulang ke hotel menyusuri jalan dan menyaksikan dari bis spot seperti Roman Forum, Sungai Tiber, dan Monumen Vittorio Emmanuelle. Roman Forum adalah sebuah forum (plaza) persegi yang dikelilingi oleh reruntuhan sejumlah bangunan pemerintahan kuno di pusat kota Roma. Selama berabad-abad, forum ini merupakan pusat kehidupan masyarakat Romawi: tempat prosesi kemenangan dan pemilihan umum; tempat pidato umum, pengadilan kriminal, dan pertandingan gladiator; dan inti dari segala aktivitas perdagangan. Di sini, berbagai patung dan monumen menjadi tugu peringatan bagi para pahlawan kota. Sebagai jantung Romawi kuno, forum ini disebut-sebut sebagai tempat pertemuan paling ramai sepanjang sejarah dunia. Terletak di lembah kecil antara Bukit Palatine dan Capitoline, forum ini sekarang merupakan kumpulan reruntuhan arsitektur dan galian arkeologis yang menarik sejumlah wisatawan.
Sungai Tiber adalah sungai terpanjang ketiga di Italia, sungai ini berasal dari Pegunungan Apennine di Emilia-Romagna dan mengalir sejauh 406 kilometer (252 mil) melalui Umbria dan Lazio ke Laut Tyrrhenia. Sungai ini diperkirakan memiliki luas 17,375 kilometer persegi. Sungai ini terkenal sebagai sungai utama kota Roma karena Roma didirikan di pinggiran sungai ini.
Monumen Vittorio Emmanuelle mengenang Victor Emanuel II yang lahir di Torino, Italia, 14 Maret 1820, meninggal di Roma, Italia, 9 Januari 1878 pada umur 57 tahun adalah Raja Sardinia dari 1849 hingga 17 Maret 1861. Ia menyandang gelar Raja Italia dan menjadi raja pertama Italia yang bersatu, gelar raja Italia ia sandang hingga kematiannya pada tahun 1878. Orang Italia memberinya julukan Bapak Bangsa atau dengan bahasa Italia Padre della Patria.
Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 20:00, namun matahari masih terang mencorong, matahari tenggelam sekitar pukul 21:00. Badan mulai letih karena di pesawat tidur tidak teratur, kami bergerak menuju hotel Best Western Tor Vergata Roma untuk beristirahat.
3. Menara Pisa
Hari ke-3, setelah check out dari hotel, kami langsung menuju Menara Miring Pisa (Bahasa Italia: Torre pendente di Pisa atau disingkat Torre di Pisa adalah sebuah campanile atau menara lonceng katedral di kota Pisa, Italia. Menara Pisa sebenarnya dibuat agar berdiri secara vertikal seperti menara lonceng pada umumnya, namun mulai miring tak lama setelah pembangunannya dimulai pada Agustus 1173. Ia terletak di belakang katedral dan merupakan bangunan ketiga Campo dei Miracoli (lapangan pelangi) kota Pisa.
Ketinggian menara ini adalah 55,86 m dari permukaan tanah, kelebaran dinding di bawahnya mencapai 4,09 m dan di puncak 2,48 m, bobotnya diperkirakan mencapai 14.500 ton. Menara Pisa memiliki 294 anak tangga. Dengan adanya menara ini, sektor pendapatan ekonomi jadi bertambah karena adanya objek wisata. Menara Pisa juga diterima sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.
Puas menikmati menara Pisa, rombongan mengunjungi Leather Factory “Pierotucci “ mendapat penjelasan proses pembuatan produk-produk terbuat dari kulit, sebagian rombongan berbelanja sesuai keinginan masing-masing. Perjalanan dilanjutkan menuju kota Prato dan menginap di Hotel Miro Prato.
4. Venice atau Venezia
Hari ke-4, dari hotel Miro Prato, pagi-pagi kami berangkat menuju pelabuhan Tronchetto untuk selanjutnya naik kapal menuju Venice, kota di atas air yang terkenal sangat romantis. Setelah mendarat di Venice, kami berkeliling menikmati apik nya St Marco Square, Doge’s Palace dan Bridge of Sighs.
Piazza San Marco adalah alun-alun utama di Venesia, Italia, umumnya dikenal hanya sebagai “Piazza”. Piazza San Marco adalah salah satu ruang perkotaan besar yang tersisa di Eropa di mana suara manusia menang atas suara lalu lintas kendaraan bermotor (karena memang tidak ada kendaraan bermotor)
Doge’s Palace adalah istana yang dibangun tahun 1340 dan bergaya Venetian gothic yang menjadi salah satu landmark utama kota Venice. Istana ini terletak di alun-alun Piazza San Marco, dipusat kota Venice. Doge’s Palace dulunya adalah istana tempat tinggal penguasa tertinggi Republik Venice (Doge of Venice) namun sekarang istana ini dijadikan museum.
Bridge of Sighs yang juga dikenal dengan nama Ponte dei Sospiri adalah jembatan paling populer yang ada di Venice, Italia. Jembatan ini sepenuhnya terbuat dari batu kapur dan memiliki jendela persegi berukuran kecil. Dibuat sekitar tahun 1600 dan 1602, jembatan ini menghubungkan Doge’s Palace dengan penjara Prigioni Nuove yang berada di seberang sungai Rio di Palazzo.
Selain menghubungkan dua tempat tersebut, jembatan ini juga memiliki tujuan khusus. Para tahanan yang dibawa dari ruang interogasi menuju Priogini akan melewati jembatan ini dan konon katanya bagi mereka yang akan dieksekusi mati atau seumur hidup, di tempat inilah mereka akan berhenti sejenak dan menghela nafas ketika melihat dunia luar untuk terakhir kalinya. Oleh karena itu jembatan ini diberi nama Bridge of Sighs yang artinya jembatan untuk menghela nafas.
Kota Venice atau Venezia tidak memiliki alat transportasi seperti mobil, motor, satu-satunya alat transportasi mereka adalah perahu atau gondola yang didayung secara manual oleh orang lokal, bagi turis naik gondola sudah dianggap wajib. Dengan menyusuri kanal di Venice, kita akan terkagum-kagum menyaksikan rumah penduduk yang terawat indah tanpa ada jalan atau gang seperti rumah pada umumnya, rumah mereka bener-bener seperti terapung di tengah danau dan hanya bisa di akses lewat perahu.
Pekerjaan sebagai pengemudi gondola di Venezia adalah tradisi yang bisa dirunut balik hingga abad ke 11. Dulu gondola dengan atap pelindung digunakan orang kaya melayari kanal. Gondola dulu juga dimanfaatkan sebagai alat transportasi umum. Dulu pernah mencapai hingga 10,000 gondola di Venezia. Sekarang dibatasi hanya 500 perahu saja, terutama untuk melayani wisatawan.
Luciano Pelliciolli seorang pendayung gondola biasanya mangkal di Canal Grande, di bawah jembatan Rialto yang terkenal. Perahu Gondola miliknya adalah karya seni. Harganya 50.000 Euro dan dibuat dari 9 jenis kayu berbeda.
Kawasan di jembatan Rialto adalah lokasi mangkal yang paling diminati dan diperebutkan pengemudi gondola di Venezia, karena banyak turis datang ke sini. Pemilik gondola juga biasanya mempromosikan perahunya kepada turis. Ini termasuk tradisi kerja mereka. Tarif untuk berlayar gondola selama 45 menit menyusuri kanal-kanal di Venezia adalah 80 Euro yang kapasitasnya 6 orang. Aturannya amat ketat. Pengemudi gondola berizin harus belajar di sekolah khusus untuk mengenal sejarah kota dan belajar bahasa asing. Luciano Pelliciolli menceritakan; “Pengemudi Gondola adalah pekerjaan idaman bagi banyak orang. Tapi hanya ada izin bagi 400 gondola. Kami bagian dari Venezia. Pekerjaan ini membuat kami menyatu dengan kota Venezia.
Tour hari ini berakhir dengan kembali ke pelabuhan, naik kapal dan kembali ke daratan menuju hotel Delfino Venice Mestre untuk istrirahat.
Woooww keren pak Yo, lebih lengkap penjelasannya. dr tour leader, top markotop???????????????????
Terima kasih Ibu Deyske