1. Mohammed V Square, Casablanca
Mohammed V Square adalah alun-alun bersejarah yang terletak di pusat Kota Casablanca, Maroko. Alun-alun ini dibuat pada tahun 1916, pada saat periode awal Koloni Perancis berdasarkan disain dari Arsitek Perancis Henri Prost dan Joseph Marrast.Alun-alun ini secara resmi dinamakan Mohammed V Square sebagai penghormatan kepada Raja Maroko Mohammed V, dikenal juga dengan nama “Pigeon Square” disebabkan banyaknya burung merpati di tempat itu. Disini sering dijumpai “Water Man” yaitu laki- laki penjual air yang berpakaian khas Suku Berber.
Tempat ini cukup menyenangkan untuk bersantai, datanglah pagi hari pada saat masih sepi pengunjung.
2. Masjid Hassan II, Casablanca
Masjid Hasan II dibangun tahun 1986-1993, didisain oleh arsitek Prancis Michel Pinseau dan dibangun oleh Bouygues. Masjid ini disebut-sebut sebagai yang terbesar kedua di dunia setelah Masjidil Haram di Kota Mekkah. Masjid ini memiliki minaret yang paling tinggi di dunia, yaitu 210meter dan memiliki kapasitas 25.000 orang dan ditambah lagi dengan pelataran yang mampu menampung 80 ribu jemaah.
Masjid Hassan II dibangun untuk memperingati ulang tahun mendiang Raja Maroko Hassan II. Masjid sengaja dibangun menjorok ke Samudra Atlantik membuatnya terlihat seakan akan berada di tengah laut layaknya sebuah masjid terapung. Tak salah bila kemudian masjid ini mendapat julukan sebagai masjid terapung terbesar di dunia dan sekaligus menjadi icon Kota Casablanca.
Teknologi tinggi diaplikasikan di masjid ini dengan memanfaatkan teknologi cahaya Laser untuk pencahayaan dan memberikan keindahan tersendiri di malam hari, penggunaan pemanas lantai untuk mengontrol temperatur ruangan masjid melalui lantainya ketika suhu dingin, penggunaan pintu elektrik, rancangan atap yang bisa di buka tutup dengan teknologi mutakhir dan beberapa bagian lantai masjid menggunakan kaca tebal sehingga memungkinkan jemaah melihat Samudera Atlantik yang menyapu bebatuan di bawah masjid.
Selain itu masjid ini juga secara keseluruhan berukuran sangat besar dengan dekorasi interior ruang sholat yang mengagumkan, dengan ukiran tangan para pengukir yang memang profesional di bidangnya ditambah dengan dekorasi hasil cetakan semen. Sebuah tim besar para maestro pengukir dipekerjakan khusus menangani proyek pembangunan masjid ini dengan bahan bahan terpilih berupa kayu kayu cedar dari kawasan Atlas, batu pualam dari pegunungan Agadir dan batuan granit dari Tafroute. Lebih dari 6000 seniman Maroko dipekerjakan dengan biaya proyek mencapai setengah miliar dolar dan sebagian besar dari dana pembangunan tersebut merupakan sumbangan dari rakyat Maroko sendiri.