Eropa Barat 2018 – Belgia & Perancis

15. BRUSSEL – BELGIA

Hari ke-10, dari hotel Corendon Village menuju Brussel Belgia, sampai di Brussel kita langsung menyinggahi Old Town, yaitu Grand Palace (Grotte Mark), lambang kota Brussel Manneken Pis, belanja coklat Belgia, kemudian melanjutkan perjalanan ke Paris dan menginap di Hotel Hotel Mercure Paris Velizy.

16. PARIS – Prancis

Hari ke-11, dari hotel Mercure kami langsung menyusuri Menara Eiffel, Gereja Notre Dame, Museum Louvre, Arc De Triomphe, Champ Elysees, Place De La Concorde, Invalides, belanja di Galleries Lafayette. Setelah itu kami balik ke hotel beristirahat karena besoknya sudah harus ke Airport terbang dari Paris –Doha- Jakarta.

Menara Eiffel merupakan sebuah menara besi yang dibangun di Champ de Mars di tepi Sungai Seine di Paris. Menara ini telah menjadi ikon global Perancis dan salah satu struktur terkenal di dunia. Dinamai sesuai nama perancangnya, Gustave Eiffel, Menara Eiffel adalah bangunan tertinggi di Paris dan salah satu struktur terkenal di dunia. Termasuk antena setinggi 24 m, struktur ini memiliki tinggi 325 m, struktur besi Menara Eiffel berbobot 7.300 ton sementara keseluruhan struktur termasuk komponen non-besi berbobot 10.000 ton. Tergantung temperatur, puncak menara dapat menjauhi matahari 18 cm karena pemuaian besi pada bagian yang menghadap matahari. Menara ini juga berayun 6–7 cm dalam suasana berangin, kepadatan besi 7.8 ton per meter kubik.

Perawatan menara terdiri dari pengadaan 50 hingga 60 ton cat setiap tujuh tahun untuk menjaganya dari karatan. Untuk menjaga penampilannya terhadap pengunjung di bawah, tiga warna berbeda digunakan pada menara ini, dengan warna gelap di bawah dan warna terang di atas. Warna cat diubah; menara ini dicat coklat-kelabu. Di tingkat pertama terdapat konsol interaktif yang memberitahukan warna pada pengecatan selanjutnya. Arsitek Menara Eiffel adalah Emile Nouguier, Maurice Koechlin dan Stephen Sauvestre.[9]

Menara Eiffel dalam pembangunan bulan Juli 1888. Struktur ini dibangun antara 1887 dan 1889 sebagai pintu masuk Exposition Universelle, Pameran Dunia yang merayakan seabad Revolusi Perancis. Eiffel sebenarnya berencana membangun menara di Barcelona, untuk Pameran Universal 1888, tapi para pihak yang bertanggung jawab di balai kota Barcelona menganggapnya aneh dan mahal, dan tidak cocok dengan kota itu. Setelah penolakan Rencana Barcelona, Eiffel mengirim drafnya kepada pihak yang bertanggung jawab untuk Pameran Universal di Paris, dimana ia membangun menaranya setahun kemudian, yaitu 1889. Menara ini diresmikan tanggal 31 Maret 1889, dan dibuka tanggal 6 Mei.

Eiffel memiliki izin berdiri menara selama 20 tahun, yang berarti harus dibongkar tahun 1909, ketika kepemilikannya diserahkan kepada Kota Paris. Kota telah berencana meruntuhkannya tapi setelah menara ini terbukti mendatangkan untung dari segi komunikasi, menara ini dibiarkan berdiri setelah izin tersebut kedaluwarsa.

Notre Dame de Paris (bahasa Perancis untuk “Bunda Kita di Paris”, artinya gereja di Paris yang dipersembahkan pada Bunda Maria), biasanya disebut sebagai Notre Dame, adalah katedral berasitektur gothic di sebelah timur Île de la Cité di Paris, Perancis, dengan pintu masuk utama di barat. Selain tujuan wisata, gereja ini juga masih digunakan untuk tempat misa dan Uskup Agung Paris. Notre Dame de Paris dianggap sebagai salah satu contoh terbaik dari arsitektur gothic Perancis.

Louvre pada awalnya dirancang oleh seorang pria Perancis bernama Philip Augustus II pada abad ke-12. Pada awalnya, Louvre dibuat sebagai benteng pertahanan. Benteng ini lantas diperluas sedikit demi sedikit hingga menjadi istana tempat bersemayam raja-raja Perancis. Pada tahun 1682, Louis XIV memutuskan pindah ke Istana Versailles sebagai tempat kediamannya sehingga Louvre berubah fungsi menjadi tempat penyimpanan berbagai koleksi kerajaan. Selama Revolusi Prancis, Louvre diubah menjadi museum untuk menyimpan berbagai benda berharga.

Museum Louvre

Saat ini, terdapat hampir 35.000 objek dari tahun 6000 SM hingga abad ke-19 dipamerkan di area seluas 60.600 meter persegi. Sejak tahun 2008, koleksi museum dibagi menjadi delapan kelompok besar: Egyptian Antiquities; Near Eastern Antiquities; Greek, Etruscan, and Roman Antiquities; Islamic Art; Sculpture; Decorative Arts; Paintings; Prints and Drawings. Saat ini, Louvre menjadi salah satu museum terbesar dan paling banyak dikunjungi di dunia. Monalisa, salah satu lukisan paling terkenal karya Leonardo Da Vinci disimpan di dalam museum ini.

Arc de Triomphe (Gapura Kemenangan) adalah monumen berbentuk Pelengkung kemenangan di Paris yang berdiri di tengah area Place de l’Étoile, di ujung barat wilayah Champs-Élysées. Bangunan ini dibangun atas perintah Napoleon Bonaparte dengan tujuan untuk menghormati jasa tentara kebesarannya. Arc de Triomphe merupakan salah satu monumen paling terkenal di kota Paris yang menjadi latar belakang ansambel perkotaan di Paris. Terletak di bukit Chaillot yang tepat berada di tengah konfigurasi persimpangan jalan raya berbentuk bintang lima.

Pembangunan monumen ini telah direncanakan sejak 1806 oleh Napoleon setelah kemenangannya di Pertempuran Austerlitz. Proses penyelesaian konstruksi fondasi dasar monumen ini memakan waktu selama 2 tahun pengerjaan, dan ketika Napoleon memasuki kota Paris dari barat bersama Archduchess Marie-Louise dari Austria pada tahun 1810, ia sudah bisa melihat monumen ini terbentuk dr kontruksi kayunya.

Arsitek dari monumen ini, Jean Chalgrin meninggal pada tahun 1811. Pengerjaan pembangunan monumen ini dilanjutkan oleh Jean-Nicolas Huyot. Selama masa restorasi Bourbon di Perancis, pembangunan monumen ini sempat dihentikan dan tidak dilanjutkan sama sekali sampai masa pemerintahan Raja Louis-Philippe pada tahun 1833-36.

Jenazah Napoleon pernah dibawa melewati monumen ini pada 15 Desember 1840 di dalam perjalanan menuju dimakamkan di Invalides. Sebuah Makam Prajurit Tak Dikenal dipasang di bawah Arc de Triomphe di Paris untuk mengenang para korban Perang Dunia I pada 28 Januari 1921.

Champs Elysees

Champs-Élysées secara harfiah bermakna “Lapangan Elysium” adalah sebuah avenue luas di ibu kota Perancis, Paris. Dengan bioskop, kafe, dan toko-toko khususnya (specialty shop) yang mewah, Champs-Élysées merupakan salah satu jalan yang paling terkenal di dunia, dan dengan penyewaan sebesar $1.25 juta per tahun untuk lapangan pertokoan seluas 100 m², jalan ini menjadi strip real estat termahal kedua di dunia (pertama di Eropa) setelah Fifth Avenue di New York City. Namanya merujuk kepada Lapangan Elysium, kerajaan kematian dalam mitologi Yunani.

Champs-Élysées dikenal sebagai La plus belle avenue du monde (“Jalan terindah di dunia”). Masuknya jaringan toko dunia dalam beberapa tahun ini telah mengubah karakter asli avenue tersebut, dan langkah pertama untuk mengurangi perubahan ini, pemerintah Kota Paris memutuskan pada tahun 2007 untuk melarang jaringan toko pakaian Swedia, H&M membuka cabangnya di avenue ini. Jalan ini juga sangat populer dengan orang-orang kaya dan terkenal.

Jalan ini memiliki panjang 2 kilometer (1.25 mil) melalui arrondissement ke-8 di barat laut Paris, dari Place de la Concorde di timur, dengan obelisknya, hingga Place Charles de Gaulle (sebelumnya bernama Place de l’Étoile) di barat, tempat berdirinya Arc de Triomphe. Champs-Élysées membentuk bagian dari Axe historique. Salah satu tujuan utama turis di Paris, bagian terbawah dari Champs-Élysées dibatasi oleh sebuah taman (Marigny Square) dan bangunan seperti Théâtre Marigny dan Grand Palais (mencakup Palais de la Découverte). Istana Elysée terletak agak ke utara, tidak di avenue tersebut. Jauh ke barat, avenue ini diduduki oleh bioskop, teater, kafe dan restoran (seringnya Fouquet’s), dan toko-toko mewah.

Place de la Concorde

Place de la Concorde didesain oleh Ange-Jacques Gabriel pada tahun 1755 sebagai alun-alun berbentuk oktagon yang dikelilingi oleh parit antara Champs-Élysées di barat dan Tuileries Gardens di timur. Dipenuhi dengan patung dan air mancur, tempat ini akhirnya dinamai “Place Louis XV” untuk menghormati raja baru. Alun-alun ini kemudian ditambahkan sebuah patung penunggang kuda raja, yang telah direncanakan sejak 1748, patung ini awalnya dipahat oleh Edmé Bouchardon, dan diselesaikan oleh Jean-Baptiste Pigalle setelah kematian Edmé.

Air mancur di Place de la Concorde. Belakang: Hôtel de Crillon, di kiri: Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Di utara, dibangun dua gedung dari batu yang indah. Dipisahkan dengan Rue Royale, bangunan ini adalah contoh terbaik untuk arsitektur saat itu. Awalnya digunakan sebagai kantor pemerintahan, sedangkan bangunan di timur adalah Menteri Angkatan Laut Perancis. Tak lama setelah dibangun, bangunan yang berada di barat diubah menjadi Hôtel de Crillon yang mewah (masih beroperasi sampai sekarang) di mana Marie Antoinette menghabiskan waktu luangnya dengan bersantai dan belajar memainkan piano. Presiden Soekarno pernah menginap di Hôtel ini dan ketika membuka jendela kamar langsung melihat monumen tinggi ramping (Obelisk), monumen ini lah yang menginspirasi Presiden Soekarno untuk membuat Monas di lapangan IKADA.

Pada saat Revolusi Perancis, patung Raja Louis dihancurkan dan dinamai “Place de la Révolution”. Dan dikenal karena masa lalunya yang suram dan mengerikan, ketika “Place de Grève” adalah tempat dimana Bourgeoisie dihibur dengan menyaksikan kriminalis yang dihukum dengan dipotong hidup-hidup, kemudian pemerintah revolusioner meletakkan sebuah guillotine di sana. Salah satu orang yang dieksekusi di Place de la Révolution adalah Raja Louis XVI, pada 21 Januari, 1793. Banyak orang penting yang dipenggal, kadang di depan penonton yang bersorak, di mana Ratu Marie Antoinette, Ratu Élisabeth, Charlotte Corday, Madame du Barry, Georges Danton, Camille Desmoulins, Antoine Lavoisier, Maximilien Robespierre dan Louis de Saint-Just.

Guillotine ini sangat sering dipakai pada saat “Pemerintahan Teror”, pada musim panas pada tahun 1794, ketika 1,300 orang dipenggal. Setahun kemudian, ketika revolusi sudah menunjukan kualitasnya, guillotine ini telah dihilangkan dari alun-alun dan telah berubah nama dengan tanda rekonsiliasi nasional.

Invalides

Invalides adalah tempat kediaman nasional bagi penyandang cacat, atau sering disebut sebagai Les Invalides, adalah sebuah kompleks bangunan di Paris, Perancis, yang pendiriannya diperintahkan oleh Louis XIV pada tanggal 24 Februari 1670 bagi veteran penyandang cacat. Saat ini, kompleks bangunan tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi penyandang cacat, tetapi juga menjadi lokasi sejumlah museum dan pemakaman militer, termasuk tempat peristirahatan terakhir Napoleon Bonaparte.

Hari ini terakhir berwisata, kami kembali ke hotel Mercure Paris untuk istirahat karena besok nya udah hari ke-12 pukul 10 pagi sudah harus berangkat ke airport untuk pengurusan tax refund dan imigrasi, pesawat berangkat pukul 16:00 sore dari Charles de Gaulle Airport Paris ke Jakarta dengan transit di DOHA.

oo TAMAT oo

Eropa Barat 2018 – Belanda

11. AMSTERDAM

Dari Koln, perjalanan dilanjutkan menuju kota Amsterdam, menyinggahi Diamond Factory, Old Town Amsterdam yaitu Dam Square, Royal Palace, National Monument, Central Station, Jalan Damrak yang menghubungkan Dam Square dengan Central Station.

Kami mengunjungi salah satu pengasah intan terkenal di Paulus Potterstraat Amsterdam, yaitu Royal Coster Diamonds, mengajak kita kembali ke 3 triliun tahun lalu menuju perut bumi hingga kedalaman 200 km. Tempat ini merupakan museum, toko, sekaligus bengkel pengasah intan. Museum ini tak hanya memperlihatkan keindahan perhiasan batu alam saja tapi juga cerita kota Amsterdam sebagai pusat berlian selama berabad-abad.

Didirikan oleh Mozes Coster dengan nama Coster Diamonds, yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pemolesan dan jual beli berlian. Perusahaan asli Amsterdam ini sudah ada hampir dua abad lamanya, tepatnya sejak tahun 1840. Reputasi Amsterdam sebagai kota berlian sudah berlangsung sejak abad 17 dan makin berjaya dengan diawali penemuan tambang berlian di Afrika Selatan pada abad 19 oleh orang Belanda yang kemudian memberikan pengaruh besar terhadap reputasi Amsterdam sebagai kota perdagangan berlian terpenting.

Kunjungan ke museum perhiasan paling prestisius ini dimulai dengan pemaparan dalam bahasa Indonesia yang memberi pengetahuan mengenai batu-batu alam terpenting di dunia, bagaimana cara mengasahnya sehingga menghasilkan berlian yang berkilau indah.

Di ruang pameran kita dapat melihat jajaran replika dari perhiasan paling terkenal dan koleksi dari mahkota bersejarah Ratu Inggris yang tentunya berlapis emas dan bertabur berlian dengan puncak mahkota bertahta berlian Koh I Noor yang melegenda. Coster Diamonds Museum juga memamerkan berlian dengan potongan 201 sisi permukaan yang langka karena tingkat kesulitannya yang sangat tinggi.

Bagi pecinta perhiasan, aksesoris, maupun bukan penggemar, Coster Diamond Museum tetap menjadi tempat yang worthed dikunjungi apabila ke Amsterdam. Museum ini memberi pencerahan tentang bagaimana berlian bukan sekedar simbol dari kekayaan, tetapi juga erat kaitannya dengan sejarah, keindahan, dan kekuasaan.

 Dam Square, atau sebutan hanya Dam, adalah alun-alun kota di Amsterdam ibukota Belanda. Suatu lokasi yang banyak memiliki bangunan penting dan merupakan salah satu lokasi yang paling terkenal dan penting di kota. Bila ada acara penting kerap sering digunakan di lokasi ini. Dam Square terletak di pusat sejarah kota Amsterdam, sekitar 750 meter dari pusat transportasi utama stasiun Amsterdam Central. Lokasi Dam Square kira-kira berbentuk persegi panjang, membentang sekitar 200 meter dari barat ke timur dan sekitar 100 meter dari utara ke selatan. Lokasi ini menghubungkan jalan-jalan Damrak dan Rokin. Di Dam Square terdapat Monumen Nasional yang berseberangan berhadapan langsung dengan Royal Palace. Royal Palace merupakan salah satu Istana di Belanda. Istana ini dibangun sebagai balai kota selama Golden Age Belanda di abad ke-17. Bangunan menjadi istana kerajaan Raja Louis Napoleon dan kemudian Royal House.

Disekitar Dam Square juga dikelilingi banyak mal-mal, gereja dan rumah makan. Di lokasi halaman Dam Square terdapat banyak orang-orang berkumpul, bermain dengan burung-burung disana (memberi makan burung). Bila ada suatu acara tertentu lokasi Dam Square ini sangat ramai kunjungan orang-orang.  Bila kita ingin belanja seperti jam atau tas bermerek, dapat singgah ke mal De Bijenkorf yang letaknya dekat dengan Monumen Nasional.

Lokasi ini juga ramai dengan hilir mudik transportasi kereta kuda, kereta listrik, kendaraan mobil dan motor hingga sepeda. Bahkan becak-becak khas disana pun banyak berseliweran disana. Suatu tempat yang patut dikunjungi bila kita berada di kota Amsterdan Belanda. Setelah puas, kami menuju hotel Corendon Village dan menginap 2 malam

12. LISSE

Hari ke-9, pagi-pagi sudah tidak sabar mengunjungi Kebun Tulip Keukenhof yang hanya berbunga setahun sekali selama satu bulan. Awalnya, bunga tulip dibudidayakan pada masa Kekaisaran Ottoman (Turki), dan kemudian masuk ke Belanda pada abad keenam belas. Setelah Carolus Clusius menulis buku besar bertemakan bunga tulip pada tahun 1592, bunga tulip menjadi sangat popular, sehingga menyebabkan kebun bunganya diserang dan bibit-bibit bunga tulip miliknya dicuri secara teratur. Seiring dengan berkembangnya Zaman Keemasan Belanda, begitu pula bunga yang bulat dan berwarna warni ini. Bunga tulip menjadi obyek lukisan dan festival yang digemari. Pada pertengahan abad ketujuh belas, bunga tulip menjadi sangat populer, sampai-sampai menyebabkan kegoncangan ekonomi untuk pertama kalinya, yang dikenal sebagai Demam Tulip/”Tulip Mania” (tulipomania). Banyaknya masyarakat yang memborong tulip telah menyebabkan harga tulip menjadi sangat mahal, sampai-sampai tulip berfungsi sebagai uang, sampai pada akhirnya pasar bunga tulip mengalami kejatuhan.

Saat ini, Belanda masih dikenal karena bunga tulipnya dan juga bunga-bunga lainnya, sehingga seringkali disebut sebagai “toko bunga dunia.” Bunga tulip dibudidayakan di ladang luas berwarna indah, dan festival bunga tulip  diadakan dimana-mana di seluruh negeri pada musim semi. Masyarakat Belanda membawa serta cinta mereka terhadap bunga tulip saat mereka menetap di luar Belanda, sehingga bunga tulip dan festival bunga tulip saat ini dapat ditemukan di New York (yang dahulu bernama New Amsterdam) dan Belanda, Michigan, dimana keterkaitan dengan akar Belanda mereka sangatlah kuat.

Di Kop van Noord-Holland, Anda akan menjumpai jutaan bunga tulip, hyacinth dan bunga-bunga lainnya, yang mengubah pemandangan menjadi lautan berwarna-warni. Festival Tulip diselenggarakan setiap tahun di Noordoostpolder. Diadakan di tengah ladang tulip, festival bunga ini berlangsung mulai akhir bulan April sampai awal bulan Mei. Pasar bunga dan kebun terdapat dimana-mana. Aalsmeer, yang terletak dekat Amsterdam menjadi tuan rumah penyelenggaraan lelang bunga terbesar di dunia, yang sangat layak untuk Anda lihat. Jika Anda hanya ingin berkeliling di taman, pastikan Anda mengunjungi Keukenhof, yang merupakan taman bunga terbesar di dunia. Keukenhof terletak di sebelah selatan kota Harlem, dan Anda mungkin akan mengenalinya (jika Anda pernah melihat gambar ladang tulip,  itu mungkin Keukenhof). Festival tulip kerap dimasukkan dalam paket-paket perjalanan dan tur kelompok, dan kebanyakan taman tulip terletak di jalan-jalan yang  mudah diakses dengan transportasi publik.

13. ZAANSE SCHANS

Kincir angin pada awal keberadaannya di Belanda sekitar abad 13 berfungsi untuk mendorong air ke lautan agar terbentuk daratan baru yang lebih luas (polder) mengingat letak geografis Belanda yang sebagian besar wilayahnya berada di bawah permukaan laut. Dengan perkembangan teknologi, sekitar abad 17 kincir angin digunakan juga sebagai sarana pembantu di bidang pertanian dan industri seperti memproduksi kertas, mengasah kayu, mengeluarkan minyak dari biji, sampai menggiling jagung. Jumlah kincir angin beberapa abad lalu sekitar 10.000 dan sekarang kurang lebih tinggal 1000 kincir angin. Sebagian kincir angin yang ada sekarang  masih berfungsi serta menjadi objek wisata yang sangat menarik. Setiap orang yang pernah berkunjung ke Belanda sudah bisa dipastikan akan mencari kincir angin.

Kebanyakan kincir angin yang tersebar di seluruh wilayah Belanda sekarang hanya berdiri sendiri (satu bangunan) di suatu lokasi daerah. Sedangkan yang merupakan kumpulan kincir angin ada di dua tempat dan sudah menjadi objek wisata yang terpopuler di Belanda, yaitu kawasan wisata yang dilestarikan atau dilindungi, Zaanse Schans di Provinsi Belanda Utara (Province North Holland) dan Kinderdijk di Provinsi Belanda Selatan (Province South Holland).

Kumpulan kincir angin di kawasan wisata Zaanse Schans nampaknya belum banyak dikenal warga Indonesia yang berkunjung ke Belanda. Padahal lokasinya hanya 30 menit perjalanan dengan mobil, bus, atau kereta api dari Bandara Schiphol Amsterdam atau 15 menit dari Centrum Amsterdam. Jarang orang Indonesia yang membicarakan keindahan objek wisata di Zaanse Schans terutama pemandangan kincir angin yang terletak berjajar di pinggiran sungai yang besar dan di tengah hamparan daerah pertanian yang hijau serta rumah-rumah tradisional Belanda.

Mengunjungi kawasan wisata Zaanse Schans yang dilestarikan ini selain menambah pengetahuan tentang fungsi kincir angin juga sekaligus mengenal dan menikmati keindahan daerah yang mempresentasikan cara hidup orang Belanda abad 17-18 atau dikenal juga sebagai “Open Air Museum”. Wisatawan bisa menikmatinya dengan berjalan kaki di sepanjang tepi Sungai Zaan, mengunjungi berbagai objek wisata di kawasan tersebut. Bisa juga dengan menaiki kapal wisata menyusuri sungai (Rondvaart) merupakan suatu pengalaman yang sangat berharga yang hanya ada di negeri kincir angin ini.

Kawasan wisata Zaanse Schans terletak di wilayah pemerintahan Zaanstad yang ibukotanya Zaandam dan terkenal  juga sebagai kota industri pertama di Eropa. Kawasan wisata Zaanse Schan berada di kota Zaandijk yang berdekatan dengan Zaandam. Setiba di Zaandijk setelah menggunakan transporatasi kereta api yang berhenti di stasiun Koog aan de Zaan akan terlihat Sungai Zaan yang besar dan banyaknya kincir angin dengan aneka bentuk dan ukuran besar, kecil. Kemudian kita akan menghirup bau coklat yang sangat tajam dari suatu pabrik coklat yang juga sudah berumur ratusan tahun. Sebelum tiba di kawasan wisata Zaanse Schans akan melewati pemukiman yang sebagian besar rumahnya masih berasitektur kuno dan berwarna hijau (Oud Zaandijk) kemudian menyebrangi jembatan yang sangat modern, di mana salah satu bagian jalan jembatan akan terangkat ke atas apabila kapal laut yang berukuran besar akan melewati bawah jembatan.

Memasuki kawasan wisata Zaanse Schans tidak dipungut biaya dan langsung akan terlihat bangunan rumah kayu tradisional Belanda yang sudah berumur ratusan tahun (Zaanse Huisjes). Arsitektur unik khas Belanda  yang sebagian besar dinding rumah kayunya berwarna hijau dan dahulunya merupakan ciri khas rumah warga di wilayah Zaandstad.

Di pinggiran Sungai Zaan di kawasan wisata yang dilestarikan ini terdapat kumpulan kincir angin yang  bentuknya beraneka ragam dan setiap kincir angin itu mempunyai  fungsi nya masing-masing. Di sini bisa dilihat cara kerja kincir angin baik untuk keperluan mengeringkan lahan maupun keperluan industri dan pertanian. Di sepanjang Sungai Zaan yang dahulunya ada ribuan kincir angin, sekarang di kawasan Zaanse Schans tinggal 6 kincir angin yaitu De Huisman (pembuatan makanan saus Mustard), De Kat (pembuatan cat), De Gekroonde Poelenburg & Jonge Schaap (penggergajian kayu), De Zoeker & De Bonte Hen (pembuatan minyak). Ditambah 2 kincir angin yang kecil adalah De Windhond (pengasah batu) dan De Hadel (menguras air). Kincir-kincir angin ini pada musim dingin (winter) hanya dibuka untuk umum pada akhir pekan saja atau sesuai perjanjian kecuali Jonge Schaap yang buka setiap hari. Untuk masuk kedalam kincir angin dan melihat aktifitas produksinya dikenakan biaya. Sesungguhnya masih ada lagi kincir angin di luar wilayah kawasan wisata yang dilestarikan yang jumlahnya puluhan di wilayah Zaanstad ini.

Kincir angin merupakan bangunan tradisional  yang bentuknya  sangat unik sehingga terlihat mempesona ternyata mempunyai fungsi yang sangat berarti bagi kehidupan orang  Belanda dahulu dan sekarang.  Saat ini kincir angin sudah menjadi obyek wisata yang sangat menarik jika kita lebih mengenalnya  bersama dengan warisan budaya lainnya yang ada di Zaanse Schans.

14. VOLENDAM

Volendam adalah sebuah desa nelayan tradisional belanda yang terletak di propinsi Belanda Utara (Noord Holland). Tepatnya pada sebuah tanjung (daratan yang menjorok ke laut) di Kotamadya Edam-Volendam. Sebagai salah satu spot turis, Volendam sangat ramai apalagi pada hari libur. Tidak hanya wisatawan asing yang mengunjungi desa indah ini, tetapi juga warga Belanda sendiri.

Jaraknya sangat dekat dari kota Amsterdam, yaitu hanya sekitar 20 km. Dapat ditempuh dengan waktu sekitar 30 menit dari ibukota negeri kincir angin tersebut. Awalnya, tempat wisata yang cantik ini hanyalah sebuah pelabuhan bagi kapal-kapal ikan milik nelayan Belanda. Kini, keindahannya menjadi daya tarik luar biasa bagi para pelancong yang datang ke Netherlands. Deretan kios-kios dan gerobak mula-mula akan menyambut anda ketika tiba turun dari kendaraan bis pariwisata. Ada aneka barang yang dijual, mulai dari suvenir, bunga-bunga segar dan berbagai bibit bunga khas Belanda seperti bunga tulip, baju dan pakaian, hingga makanan seperti keju, roti, aneka kue, dan jajanan kecil lainnya. Dan bahkan, ketika melewati kios-kios di pasar tersebut saya menemukan sebuah kios yang menjual jajanan Indonesia seperti bakpao, risoles, dan sebagainya. Susunan rumah yang khas dengan bentuk dan warnanya menambah keindahan desa Volendam di Belanda dan menjadikannya objek wisata yang sangat ramai dikunjungi.

Tahukah anda jika seniman terkenal seperti Pablo Picasso yang berasal dari Spanyol itu dan Piere-Auguste Renoir yang berasal dari Perancis banyak menghabiskan waktu mereka di Volendam? Barangkali keindahan Volendam membuat mereka terpikat. Salah satu hal yang sangat menarik bagi para pengunjung di Volendam adalah kostum tradisional masyarakat Volendam. Bahkan saat ini, beberapa wanita yang sudah berumur lanjut yang tinggal di Volendam masih menggunakan pakaian tradisional itu dalam keseharian mereka, walaupun tentunya kini hanya tersisa sedikit dari mereka.

Ketika tiba di bagian desa Volendam yang langsung terbuka ke arah bibir pantai yang diberi siring dari batu, maka wajah kita akan tersapu angin laut. Lebih masuk ke arah keramaian Volendam, maka anda akan disambut deretan toko-toko penjual suvenir khas Belanda. Di antara deretan toko-toko suvenir anda dapat mencicipi makanan khas desa Volendam dari restoran-restoran yang selalu dipadati pengunjung. Menu andalan mereka adalah masakan berbahan dasar ikan.

Janganlah lupa untuk mampir ke salah satu studio foto untuk mengabadikan perjalanan wisata anda ke Volendam dengan menggunakan kostum tradisional nelayan Belanda yang berwarna merah cerah dipadu celana atau rok hitam dan clog (sepatu kayu). Jika anda berfoto dalam grup bersama teman-teman seperjalanan anda, maka dengan tangkas para fotografer akan menata anda semua untuk berfoto dalam setting seperti sebuah keluarga nelayan Volendam jaman dulu yang juga gemar bermusik sambil memegang alat-alat seperti akordion, ember, keranjang bunga, dan sebagainya. Mereka (para fotografer) itu akan menata dan mendandani anda dengan sangat cepat.

Setelah selesai di Volendam, kami shopping ke Batavia Staad Shooping Outlet, kemudian kembali ke hotel untuk beristirahat.

Eropa Barat 2018 – Jerman

9. TITISSE – JERMAN

Kita tinggalkan Rheinfall, perjalanan dilanjutkan menuju Titisse Jerman. TITISEE adalah nama danau yang berlokasi di Jerman selatan. Danau seluas 1,3 kilometer persegi dan dikelilingi hutan Black Forest ini menjadi lokasi wisata alam yang menyehatkan. Di kawasan Titisee, turis dapat menikmati kue ”black forest” dengan resep orisinal dan meneguk bir Jerman. Nama Titisee diambil dari nama Kaisar Romawi, Titus. Hingga kini, Titisee menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan dari berbagai negara. Danau ini terbentuk setelah gletser yang terbentuk pada zaman es sejak 10.000 tahun lalu meleleh. Gletser yang merupakan endapan salju yang membatu terbentuk ketika suhu di Bumi menurun dalam jangka waktu yang lama, yang menyebabkan es meluas di kutub dan gunung. Dari danau itu, mengalir Sungai Gutach yang membelah kota Titisee-Neustadt.

Danau Titisee berada di ketinggian 858 meter di atas permukaan laut dan memiliki kedalaman sekitar 40 meter. Danau ini berada di antara lereng hutan Black Forest Feldberg dan Hochfirst. Selama ratusan tahun, keindahan kawasan ini masih terpendam. Sejak tahun 1929, mulai banyak orang yang bermukim di daerah yang disebut ”Viertaler” yang berarti empat lembah itu. Stasiun kereta api di Titisee dibangun sejak akhir abad ke-19. Danau Titisee populer menjadi lokasi wisata sejak awal abad ke-20. Di sekitar danau itu dibangun resor-resor tempat beristirahat. Banyak hotel dan penginapan bermunculan. Danau ini menjadi lokasi sempurna bagi mereka yang suka berenang, berlayar, dan berselancar angin pada musim panas. Turis bisa naik kapal atau sampan untuk mengelilingi danau. Bukan hanya olahraga tirta yang menarik di danau ini, melainkan kawasan hutan Black Forest yang ada di sekelilingnya juga menjadi daya tarik.

Titisee adalah jantung Taman Alam Black Forest Selatan (Southern Black Forest Natural Park) yang juga menawarkan atraksi olahraga, mulai dari hiking sampai sepeda gunung. Di sekitar danau terdapat kota kecil Triberg yang jumlah penduduknya tak lebih dari 7.000 orang. Di sini bertaburan kafe dan restoran. Salah satu kafe menyajikan kue black forest yang orisinal. Resep kue black forest yang diolah Josef Keller pada tahun 1915 itu konon merupakan resep pertama dan asli. Di sini pula terdapat German Clock Museum yang berusia lebih dari 350 tahun. Tradisi membuat cuckoo clock masih tetap hidup di Triberg. Hingga kini, Triberg masih disebut sebagai ”ibu kota cuckoo clock dunia”.

Setelah selesai di Titisse, perjalanan dilanjutkan menuju Frankfrut dan bermalam di Hotel NH Frankfrut Morfelden.

Continue reading “Eropa Barat 2018 – Jerman”

Eropa Barat 2018 – Austria & Swiss

5. INNSBRUCK – AUSTRIA

Hari ke-5, pukul 8 pagi sudah berangkat menuju ke kota Innsbruck Austria, kotanya sangat indah dan menarik. Innsbruck adalah kota di Austria yang menjadi pusat pemerintahan negara bagian Tirol. Kota yang terletak di bagian barat ini berpenduduk 140.000 jiwa daerah urban, di wilayah suburban berjumlah 250.000 jiwa. innsbruck merupakan jantung kota di Austria karena terletak di tengah pegunungan. Kota ini begitu menarik karena posisinya yang berada di lembah Inn dan dikelilingi pegunungan Alpen yang sangat terkenal dengan salju abadinya. Wajar saja jika orang-orang dari negara-negara tetangganya seperti Jerman dan Swiss sangat suka mendatangi Innsbruck. Terlebih saat long weekend, dipastikan harga hotel akan melonjak dan Innsbruck dipadati turis dari berbagai negara. Ketertarikan wisatawan terhadap kota Innsbruck tentu tidak lepas dari magnet wisata yang dimilikinya antara lain old town dan Goldenes Dachl (Atap Emas)

Banyak negara yang menjadikan wisata kota tua sebagai salah satu daya tarik wisata. Tentunya setiap kota tua memiliki ciri khasnya masing-masing. Begitu pula dengan kota tua Innsbruck. Berada di Herzog Friedrich Strasse, kota tua Innsbruck memiliki bangunan-bangunan yang unik. Selain bangunan khas eropa tempo dulu, bangunan-bangunan disini memiliki gaya yang berbeda-beda dan cat yang berwarna-warni. Mulai dari arsitektur bergaya gotik, barok dan rokoko semuanya bisa dijumpai disini. Toko-toko souvenir dan restaurant pun berjajar rapi di areal ini.

Goldenes Dachl (Atap Emas) berarsitektur late gothic, Goldenes Dachl dibuat untuk merayakan pernikahan kaisar Maximilian I dan istrinya Bianca Maria Sforza. Atap emas ini terdiri dari 2.657 keping tembaga yang dilapisi emas. Tampak relief-relief zaman dulu yang masih sangat jelas terlihat didindingnya. Hal itu sangat kontras dengan bangunan di kanan-kirinya yang sudah lebih modern. Berlokasi di kota tua Innsbruck, Goldenes Dachl kini dialihfungsikan menjadi sebuah museum.

Masih bertetangga dengan Goldenes Dachl, Innsbruck City Tower dibangun pada abad pertengahan sekitar tahun 1450. Selama 450 tahun menara ini berfungsi untuk memberikan peringatan kepada warga apabila terjadi bencana. Lantai bawah tanahnya juga pernah difungsikan sebagai penjara. Kini Innsbruck City Tower hanya diperuntukkan bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan kota Innsbruck dan pegunungan Alpen dari atas. Kami mengakhiri kunjungan di Austria pukul 6 sore, menuju Zurich Swiss dan beristirahat di Hotel Dorint Airport.

Continue reading “Eropa Barat 2018 – Austria & Swiss”

Eropa Barat 2018 – Italia

Tour ke Eropa Barat bersama group Bayu Buana Travel berlangsung 13 hari, 3 hari perjalanan udara dan 10 hari perjalanan darat dengan bus yang nyaman. Hari ke-1, perjalanan dimulai tanggal 19 April 2018 sore hari dari Bandara Soetta  terbang ke Roma dengan durasi waktu terbang sekitar 15 jam plus 2 jam transit di Doha. Hari ke-2, pukul 7 pagi waktu setempat kita mendarat di Bandara Internasional Leonardo da Vinci, di Fiumicino Roma. Sejak itu kita mulai mengarungi jalan darat menyinggahi  8 negara, Itali, Vatikan, Austria, Swiss, Jerman, Belanda, Belgia dan Prancis yang total jarak tempuhnya sekitar 2500 KM. Berikut adalah spot tempat-tempat menarik yang kita singgahi.

1. Vatikan

Vatikan adalah sebuah negara yang berada di dalam kota Roma, Italia. Mungkin lebih tepatnya sebuah negara dalam negara. Negara ini menjadi negara paling kecil di dunia, dengan luas wilayah hanya 0,44 km² dan penduduk hanya sekitar 1000 orang. Negara yang merdeka dan berdaulat seperti layaknya negara-negara lainnya dan tergabung dalam anggota PBB. Vatikan dikepalai oleh pucuk kekuasaan negara tertinggi yang disebut Paus.

Ada beberapa spot menarik seperti The Vatican Museum, Sistine Chapel, St. Peter’s Dome, The Vatican Garden, St. Peter’s Basilica, dan St. Peter’s Square. Di Vatican kita tidak melulu hanya melihat artefak sejarah agama Katholik saja, tetapi juga ditemukan banyak koleksi karya-karya seni dari seniman besar dunia seperti; Michelangelo, Raphael, Da Vinci, Caravaggio, dan lainnya. Sejak tahun 1984 Vatican ditetapkan menjadi salah satu UNESCO World Heritage Sites.

St. Peter’s Square, disebut juga dengan Piazza San Pietro atau Forum Sancti Petri, yang berupa lapangan luas di depan St. Peter’s Basilica, dimana biasanya para penganut agama Katholik berkumpul untuk mendengarkan Paus berkhotbah pada hari-hari tertentu. Di tengah-tengah piazza ini berdiri The Obelisk, semacam tugu/batu tinggi yang dibawa dari Mesir puluhan ribu tahun yang lalu. The Obelisk ini ‘diapit’ oleh 2 buah air mancur. Piazza ini merupakan salah satu karya seni besar yang dirancang oleh seniman/arsitek dunia Gian Lorenzo Bernini, sedangkan air mancur dirancang berdua dengan Carlo Moderno.

Kubah/dome dari basilica ini dirancang oleh pembuat patung besar dunia, yaitu Michelangelo. Untuk masuk ke Basilica ini, kita harus melewati security check berupa pintu metal detector. Basilica ini sungguh besar dan luas dan terdiri dari banyak chapel. Di tengahnya terdapat sebuah mimbar besar dengan tinggi menjulang persis di bawah kubah. Kita bisa naik ke atas kubah (St. Peter’s Dome) dengan membayar sekitar €5 – €7 untuk melihat bagian dalam basilica dan pemandangan St. Peter’s Square dari atas. Di dalam basilica ini juga terdapat makam-makam Paus, bahkan beberapa ada di bawah altar pada chapel-chapel di dalam basilica yang diletakkan di dalam semacam peti kaca yang didalamnya adalah jasad yang telah diawetkan.

2. Roma

Colosseum adalah peninggalan bersejarah berupa arena gladiator, menjadi salah satu karya terbesar dari arsitektur Kerajaan Romawi. Colosseum dibangun pada pemerintahan Vespasian tahun 72 M dan dilanjutkan oleh anaknya Titus pada tahun 80 M. Tempat pertunjukan yang besar berbentuk elips disebut amfiteater atau dengan nama aslinya Flavian Amphitheatre. Colosseum dapat menampung 50.000 orang penonton untuk menyaksikan 3 pertunjukan spektakuler, yaitu pertarungan antara binatang (venetaiones), pertarungan antara tahanan dan binatang, semacam bentuk eksekusi tahanan (noxii), dan pertarungan antara gladiator (munera). Selama ratusan tahun diperkirakan ribuan orang maupun binatang mati di pertunjukkan Colosseum.

Colosseum berukuran cukup besar, tinggi 48 m, panjang 188 m, lebar 156 m dan luas seluruh bangunan sekitar 2.5 ha membuat Colosseum terlihat begitu besar dan megah. Arenanya terbuat dari kayu berukuran 86 m x 54 m, dan tertutup oleh pasir. Bentuk elips atau bulat dari Colosseum gunanya untuk mencegah para pemain kabur ke arah sudut dan mencegah para penonton untuk berada lebih dekat dengan pertunjukan.

Colosseum dikatakan sebagai stadium yang hebat dan spektakuler dikarenakan bentuk dan strukturnya. Tempat duduk di Colosseum dibagi menjadi tingkatan-tingkatan yang berbeda berdasarkan status sosial dalam masyarakat Romawi. Podium utama yang terletak di bagian utara dan selatan untuk Kaisar dan keluarganya, pada tempat ini memberikan pemandangan yang terbaik dilihat dari arena, terdapat tempat istirahatnya, tempat penyimpanan harta juga berada di tingkat ini. Kemudian pada tingkat yang sama dengan platform yang lebih luas merupakan podium khusus untuk para senator Roman, yang boleh membawa kursi sendiri. Nama beberapa senator masih dapat dilihat dari ukiran pada batu yang menjadi tempat duduknya. Pada tingkat berikutnya disebut maenianum primum, yang dikhususkan untuk para bangsawan Roman. Selanjutnya pada tingkat ketiga adalah maenianum secundum yang dibagi-bagi lagi menjadi tiga bagian. Bagian paling bawah (immum) digunakan untuk para orang kaya, di bagian atasnya lagi (summum), digunakan untuk rakyat jelata. Dan yang terakhir, di bagian kayu (maenianum secundum in legneis) adalah tempat yang strukturnya dari kayu di paling atas bangunan. Tempat itu merupakan tempat untuk berdiri saja yang digunakan untuk para wanita rendahan.

Setelah 2 tahun Colosseum digunakan sebagai tempat pertunjukan, Anak termuda Vespasian yang bernama Domitian memerintahkan untuk mengkonstruksikan area bawah tanah (hypogeum), dua tingkat jalur bawah tanah yang saling berhubungan berupa terowongan dan kurungan dimana para gladiator dan binatang ditempatkan sebelum pertarungannya dimulai. Disana juga disediakan jebakan-jebakan berupa pintu jebakan yang digunakan untuk mencegah masuknya hewan-hewan buas yang tidak direncanakan ke arena dan untuk menjaga tempat penyimpanan senjata di dalam Colosseum tersebut.

Colosseum masih digunakan sampai tahun 2017, meskipun telah rusak karena kebakaran disambar petir. Colosseum telah diperbaiki pada tahun 238 dan permainan gladiator berlanjut sampai umat kristen secara berangsur-angsur menghentikan permainan tersebut karena terlalu banyak memakan korban jiwa.

Bangunan tersebut digunakan untuk menyimpan berbagai macam jenis binatang sampai pada tahun ke 524. Dua gempa bumi pada tahun 442 dan 508 menyebabkan kerusakan yang parah pada bangunan tersebut. Pada Abad pertengahan, Colosseum rusak sangat parah akibat gempa bumi lagi yakni pada tahun 847 dan 1349 dan dijadikan sebagai benteng dan sebuah gereja juga didirikan disana.

Colosseum\

Perjalanan dilanjutkan ke Trevi Fountain, sebuah air mancur di distrik Trevi, Roma, Italia, yang dirancang oleh arsitek Italia Nicola Salvi dan diselesaikan oleh Pietro Bracci. Memiliki tinggi 263 meter dan lebar 4.915 meter, tempat tersebut merupakan air mancur Baroque tertinggi di kota tersebut dan salah satu air mancur terkenal di dunia. Air mancur tersebut muncul dalam beberapa film terkenal, termasuk La Dolce Vita karya Federico Fellini.

Menjelang pulang ke hotel menyusuri jalan dan menyaksikan dari bis spot seperti  Roman Forum, Sungai Tiber, dan Monumen Vittorio Emmanuelle. Roman Forum adalah sebuah forum (plaza) persegi yang dikelilingi oleh reruntuhan sejumlah bangunan pemerintahan kuno di pusat kota Roma. Selama berabad-abad, forum ini merupakan pusat kehidupan masyarakat Romawi: tempat prosesi kemenangan dan pemilihan umum; tempat pidato umum, pengadilan kriminal, dan pertandingan gladiator; dan inti dari segala aktivitas perdagangan. Di sini, berbagai patung dan monumen menjadi tugu peringatan bagi para pahlawan kota. Sebagai jantung Romawi kuno, forum ini disebut-sebut sebagai tempat pertemuan paling ramai sepanjang sejarah dunia. Terletak di lembah kecil antara Bukit Palatine dan Capitoline, forum ini sekarang merupakan kumpulan reruntuhan arsitektur dan galian arkeologis yang menarik sejumlah wisatawan.

Roman Forum

Sungai Tiber adalah sungai terpanjang ketiga di Italia, sungai ini berasal dari Pegunungan Apennine di Emilia-Romagna dan mengalir sejauh 406 kilometer (252 mil) melalui Umbria dan Lazio ke Laut Tyrrhenia. Sungai ini diperkirakan memiliki luas 17,375 kilometer persegi. Sungai ini terkenal sebagai sungai utama kota Roma karena Roma didirikan di pinggiran sungai ini.

Monumen Vittorio Emmanuelle mengenang Victor Emanuel II yang lahir di Torino, Italia, 14 Maret 1820, meninggal di Roma, Italia, 9 Januari 1878 pada umur 57 tahun adalah Raja Sardinia dari 1849 hingga 17 Maret 1861. Ia menyandang gelar Raja Italia dan menjadi raja pertama Italia yang bersatu, gelar raja Italia ia sandang hingga kematiannya pada tahun 1878. Orang Italia memberinya julukan Bapak Bangsa atau dengan bahasa Italia Padre della Patria.

Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 20:00, namun matahari masih terang mencorong, matahari tenggelam sekitar pukul 21:00. Badan mulai letih karena di pesawat tidur tidak teratur, kami bergerak menuju  hotel  Best Western Tor Vergata Roma untuk beristirahat.

3. Menara Pisa

Hari ke-3, setelah check out dari hotel, kami langsung menuju Menara Miring Pisa (Bahasa Italia: Torre pendente di Pisa atau disingkat Torre di Pisa adalah sebuah campanile atau menara lonceng katedral di kota Pisa, Italia. Menara Pisa sebenarnya dibuat agar berdiri secara vertikal seperti menara lonceng pada umumnya, namun mulai miring tak lama setelah pembangunannya dimulai pada Agustus 1173. Ia terletak di belakang katedral dan merupakan bangunan ketiga Campo dei Miracoli (lapangan pelangi) kota Pisa.

Ketinggian menara ini adalah 55,86 m dari permukaan tanah, kelebaran dinding di bawahnya mencapai 4,09 m dan di puncak 2,48 m, bobotnya diperkirakan mencapai 14.500 ton. Menara Pisa memiliki 294 anak tangga. Dengan adanya menara ini, sektor pendapatan ekonomi jadi bertambah karena adanya objek wisata. Menara Pisa juga diterima sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.

Puas menikmati menara Pisa, rombongan mengunjungi Leather Factory “Pierotucci “ mendapat penjelasan proses pembuatan produk-produk terbuat dari kulit, sebagian rombongan berbelanja sesuai keinginan masing-masing. Perjalanan dilanjutkan menuju kota Prato dan menginap di Hotel Miro Prato.

4. Venice atau Venezia

Hari ke-4, dari hotel Miro Prato, pagi-pagi kami berangkat menuju pelabuhan Tronchetto untuk selanjutnya naik kapal menuju Venice, kota di atas air yang terkenal sangat romantis. Setelah mendarat di Venice, kami  berkeliling menikmati apik nya St Marco Square, Doge’s Palace dan Bridge of Sighs.

Piazza San Marco adalah alun-alun utama di Venesia, Italia, umumnya dikenal hanya sebagai “Piazza”. Piazza San Marco adalah salah satu ruang perkotaan besar yang tersisa di Eropa di mana suara manusia menang atas suara lalu lintas kendaraan bermotor (karena memang tidak ada kendaraan bermotor)

Doge’s Palace adalah istana yang dibangun tahun 1340 dan bergaya Venetian gothic yang menjadi salah satu landmark utama kota Venice. Istana ini terletak di alun-alun Piazza San Marco, dipusat kota Venice. Doge’s Palace dulunya adalah istana tempat tinggal penguasa tertinggi Republik Venice (Doge of Venice) namun sekarang istana ini dijadikan museum.

Bridge of Sighs yang juga dikenal dengan nama Ponte dei Sospiri adalah jembatan paling populer yang ada di Venice, Italia. Jembatan ini sepenuhnya terbuat dari batu kapur dan memiliki jendela persegi berukuran kecil. Dibuat sekitar tahun 1600 dan 1602, jembatan ini menghubungkan Doge’s Palace dengan penjara Prigioni Nuove yang berada di seberang sungai Rio di Palazzo.

Selain menghubungkan dua tempat tersebut, jembatan ini juga memiliki tujuan khusus. Para tahanan yang dibawa dari ruang interogasi menuju Priogini akan melewati jembatan ini dan konon katanya bagi mereka yang akan dieksekusi mati atau seumur hidup, di tempat inilah mereka akan berhenti sejenak dan menghela nafas ketika melihat dunia luar untuk terakhir kalinya. Oleh karena itu jembatan ini diberi nama Bridge of Sighs yang artinya jembatan untuk menghela nafas.

Kota Venice atau Venezia tidak memiliki alat transportasi seperti mobil, motor, satu-satunya alat transportasi mereka adalah perahu atau gondola yang didayung secara manual oleh orang lokal, bagi turis naik gondola sudah dianggap wajib. Dengan menyusuri kanal di Venice, kita akan terkagum-kagum menyaksikan rumah penduduk yang terawat indah tanpa ada jalan atau gang seperti rumah pada umumnya, rumah mereka bener-bener seperti terapung di tengah danau dan hanya bisa di akses lewat perahu.

Pekerjaan sebagai pengemudi gondola di Venezia adalah tradisi yang bisa dirunut balik hingga abad ke 11. Dulu gondola dengan atap pelindung digunakan orang kaya melayari kanal. Gondola dulu juga dimanfaatkan sebagai alat transportasi umum. Dulu pernah mencapai hingga 10,000 gondola di Venezia. Sekarang dibatasi hanya 500 perahu saja, terutama untuk melayani wisatawan.

Luciano Pelliciolli seorang pendayung gondola biasanya mangkal di Canal Grande, di bawah jembatan Rialto yang terkenal. Perahu Gondola miliknya adalah karya seni. Harganya 50.000 Euro dan dibuat dari 9 jenis kayu berbeda.

Kawasan di jembatan Rialto adalah lokasi mangkal yang paling diminati dan diperebutkan pengemudi gondola di Venezia, karena banyak turis datang ke sini. Pemilik gondola juga biasanya mempromosikan perahunya kepada turis. Ini termasuk tradisi kerja mereka. Tarif untuk berlayar gondola selama 45 menit menyusuri kanal-kanal di Venezia adalah 80 Euro yang kapasitasnya 6 orang. Aturannya amat ketat. Pengemudi gondola berizin harus belajar di sekolah khusus untuk mengenal sejarah kota dan belajar bahasa asing. Luciano Pelliciolli menceritakan; “Pengemudi Gondola adalah pekerjaan idaman bagi banyak orang. Tapi hanya ada izin bagi 400 gondola. Kami bagian dari Venezia. Pekerjaan ini membuat kami menyatu dengan kota Venezia.

Tour hari ini berakhir dengan kembali ke pelabuhan, naik kapal dan kembali ke daratan menuju hotel Delfino Venice Mestre untuk istrirahat.

Pelabuhan Tronchetto